QRIS Cross-Border, Buah Manis Keketuaan ASEAN 2023 untuk Kemajuan Perekonomian Indonesia.
Secarik Potret Penggunaan QRIS di Pasar Beringharjo, Yogyakarta
Dulu ada pedagang sini yang pernah ketipu dibayar pakai uang palsu, kalau pakai QRIS ini Insya Allah aman. Lagi pula anak muda sekarang senangnya pakai QRIS, kita harus adaptasi sama itu,” ungkap Dwi Mustika, salah satu pedagang di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar, bahwa dari total kurang lebih 5.339 pedagang di Pasar Beringharjo, hanya ada 79 pedagang saja atau sekitar 1,5% saja yang sudah menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran.
Padahal, pasar yang terletak di utara Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta ini merupakan pasar tradisional terbesar di Kota Yogyakarta dan menjadi pusat wisata belanja batik yang lengkap.
Bahkan masih menurut Ambar, ada sekitar 15.230 wisatawan yang berkunjung ke Pasar Beringharjo saat Libur Natal dan Tahun Baru 2023 lalu.
Dengan potensi jumlah wisatawan yang berkunjung ditambah penggunaan pembayaran digital yang saat ini menjadi tren, mengapa pedagang yang menggunakan QRIS masih sangat sedikit?
Ternyata, kurangnya sosialisasi tentang QRIS yang berujung minimnya literasi digital para pedagang adalah penyebabnya, ungkap Ambar melanjutkan penjelasannya ke awak media.
Secarik Sejarah Sistem Pembayaran di Indonesia
Seperti yang diungkapkan Dwi Mustika, pedagang di Pasar Beringharjo di awal tulisan ini, bahwa sudah saatnya kita beradaptasi dengan sistem pembayaran yang digandrungi masyarakat saat ini.
Zaman terus berubah, begitupun perilaku manusia berubah mulai dari zaman purbakala sampai ke zaman milenial saat ini. Termasuk sistem pembayaran pun ikut berubah.
Nah, kalau menilik perjalanan sejarah sistem pembayaran yang pernah ada di dunia, kita tahu bahwa sistem pembayaran selalu mengikuti perilaku dan sifat alami manusia sebagai pelaku utama perdagangan.
Biasanya perubahan sistem pembayaran didasari tujuan agar manusia lebih dimudahkan saat melakukan pembayaran transaksi keuangan, baik perdagangan maupun perpindahan dana. Diharapkan, kemudahan pembayaran itu bisa meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
Di Indonesia, sistem pembayaran yang resmi tercatat dalam sejarah dan diakui oleh Bank Indonesia sebagai Lembaga Negara yang bertugas untuk mengelola sistem pembayaran, yaitu:
1.Sistem Barter di Zaman Prasejarah.
Sistem Barter merupakan pertukaran barang antara pihak penjual dan pihak pembeli sesuai kebutuhan masing-masing pihak. Awalnya sistem ini mampu memenuhi kebutuhan manusia saat itu, namun sifat alami manusia yang sering merasa kurang puas ditambah ada semacam ketidaksesuaian nilai barang yang ditukar mengakibatkan sistem ini tidak lagi digunakan dalam bertransaksi.
2.Sistem Pembayaran Tunai (cash based).
Di sistem ini mulai berlaku pembayaran menggunakan uang tunai (kartal) baik kertas maupun logam sebagai pembayaran yang sah sampai saat ini.
3.Sistem Pembayaran Non-Tunai (non-cash based).
Pembayaran dengan sistem ini menggunakan Cek, Bilyet Giro, transfer dana menggunakan Kartu ATM, Kartu Kredit, kartu Debit, dan juga Kartu Prabayar. Sistem ini pun masih berlaku sah sampai sekarang.
4.Sistem Pembayaran Digital.
Nah, sistem pembayaran digital ini sedang naik daun di satu dekade terakhir. Terutama sejak dunia dilanda pandemi corona, membuat sistem pembayaran digital semakin diminati masyarakat karena mengurangi interaksi langsung dengan manusia dan uang tunai saat pandemi. Akhirnya kebiasaan new normal itu terbawa sampai saat ini yang membuat sistem pembayaran digital semakin disukai masyarakat.
Sistem pembayaran digital terbagi atas :
1.Sistem chip-based.
Sistem chip-based dapat kita temukan pada penggunaan kartu e-money yang saat ini banyak digunakan untuk pembayaran transaksi transportasi.
2.Sistem server-based.
Sistem server-based dapat kita temukan pada penggunaan e-wallet seperti mobile banking, DANA, ShopeePay, dan aplikasi pembayaran digital lainnya yang dikeluarkan oleh Lembaga Bukan Bank yang sudah berijin resmi dari bank Indonesia.
QRIS sendiri merupakan bagian dari Sistem Pembayaran Digital Berbasis Server (server-based) yang disematkan pada aplikasi pembayaran milik Lembaga Bank dan Lembaga Bukan Bank yang sudah mendapat ijin dari Bank Indonesia.
Mari Berkenalan dengan QRIS Cross-Border dan Manfaatnya.
Sebelum berbicara tentang QRIS Cross-Border, baiklah kita berkenalan dulu dengan QRIS. Tak kenal maka tak sayang. Begitu pepatah yang sering mengawali sebuah perkenalan.
Kita juga tidak akan sayang alias jatuh cinta kepada QRIS kalau belum mengenal apa itu QRIS yang saat ini sedang naik daun sebagai alat pembayaran.
QRIS merupakan singkatan Quick Response Code Indonesian Standard yaitu standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.
Sistem pembayaran menggunakan QRIS ditandai dengan sebuah barcode yang akan dipindai dengan aplikasi e-wallet pada smartphone. Adapun bentuk QRIS yang bisa dipindai ini hadir dalam 2 bentuk yaitu:
- QRIS Statis yang banyak digunakan oleh merchant (pedagang) skala mikro dan kecil.
- QRIS Dinamis yang banyak digunakan oleh merchant (pedagang) skala menengah dan besar.
Lalu, apa QRIS Cross-Border?
Sejak diresmikan di tahun 2019, QRIS hanya bisa digunakan di Indonesia saja. Maka sejak Keketuaan Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN tahun 2023 di Jakarta, telah disepakati pemanfaatan mata uang lokal saat bertransaksi di kawasan lokal tersebut.
Kelanjutan dari kesepakatan tersebut adalah komitmen Bank Sentral masing-masing negara ASEAN untuk menggunakan mata uang lokal lintas negara ASEAN yang akan dikonversi berdasarkan kurs yang berlaku di masing-masing negara dalam sistem pembayaran lintas negara ASEAN.
Negara-negara yang sudah berkomitmen yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Dan untuk mewujudkan kesepakatan tersebut, maka digunakanlah metode QR Cross-Border sebagai pembayaran lintas negara. Itulah QRIS Cross-Border.
Jadi, dengan diresmikannya penggunaan QRIS Cross-Border ini maka orang Indonesia dapat melakukan pembayaran transaksi lintas negara tanpa menukar uang rupiah dengan uang dollar ataupun uang negara tujuan pembayaran.
Manfaat Penggunaan QRIS Cross-Border
Penerapan QRIS Cross-Border ini sejatinya menuai banyak manfaat baik untuk merchant (pedagang) maupun untuk customer (pembeli).
Manfaat bagi Merchant (Pedagang)
- Mendorong penerapan pembayaran digital secara nasional yang akan membantu negara dalam menghemat biaya pengelolaan uang tunai seperti pencetakan uang baru. Perlu diketahui, kebutuhan uang tunai saat ini semakin menurun sebagai imbas penggunaan pembayaran digital.
- Membangun Credit Profile pedagang untuk pengajuan pinjaman ke bank.
- Lebih higienis karena tidak menyentuh fisik uang yang biasanya sudah berkali-kali berpindah tangan dan rawan bibit penyakit.
- Tidak perlu menyediakan uang kembalian sehingga pedagang tidak menyimpan uang tunai yang banyak. Ini bisa mengurangi risiko pencurian dan juga peredaran uang palsu.
- Sesuai dengan tren saat ini. Pembeli selalu merasa keren saat menggunakan pembayaran digital. Maka, penjualan diharapkan bisa meningkat.
- Lebih mudah mendapat bahan baku atau barang dagangan yang hanya ada di negara-negara yang sudah bekerja sama dengan QRIS Cross-Border.
- Berpeluang memperluas cakupan bisnis sampai ke negara-negara ASEAN.
- Memudahkan wisatawan asing negara-negara ASEAN dalam membayar transaksi pembelian. Karena mereka tidak perlu repot menukarkan uang mereka ke uang rupiah. Alhasil, pembeli asing semakin meningkat karena merasa dimudahkan.
Manfaat bagi Customer (Pembeli)
- Praktis. Tidak perlu membawa uang tunai yang banyak di dompet.
- Pencatatan pengeluaran lebih jelas dan rinci. Memudahkan pengendalian keuangan sesuai anggaran atau saldo tabungan.
- Aman karena lembaga penyelenggara QRIS pasti yang sudah berijin dan diawasi oleh Bank Indonesia.
- Proses pembayaran cepat. Cukup dengan memindai barcode, memasukkan nilai transaksi, lalu memasukkan password aplikasi pembayaran.
- Efisien karena cukup menggunakan satu aplikasi favorit untuk berbagai barcode transaksi.
- Tidak perlu menukar uang rupiah saat bertransaksi di negara-negara yang sudah bekerjasama dengan QRIS Cross-Border. Cukup memindai barcode yang tersedia di merchant dengan aplikasi pembayaran di smartphone.
QRIS Cross-Border Menuju Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Mengapa Penerapan QRIS Cross-Border ini begitu gencar disosialisasikan oleh Bank Indonesia?
Tentunya sosialisasi ini demi tercapainya 5 Visi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia(BSPI) 2025. Melalui Visi BSPI 2025 tersebut, Bank Indonesia berusaha menciptakan ekosistem yang sehat dalam memandu perkembangan ekonomi-keuangan digital.
Seperti kita ketahui, Covid-19 telah menghantam sebagian besar sektor perekonomian nasional. Banyak perusahaan yang harus gulung tikar dan berujung PHK massal.
Uniknya, sektor UMKM malah mengalami peningkatan penjualan terutama UMKM yang menerapkan digitalisasi baik di sistem pemasaran, penjualan, dan juga pembayaran. Bukan itu saja, UMKM ini pun menciptakan lapangan kerja baru di tengah banyaknya karyawan yang terkena PHK.
Dari momen itulah pemerintah Indonesia semakin gigih mempercepat perkembangan digitalisasi pembayaran demi pertumbuhan perekonomian Nasional.
UMKM lokal diharapkan bisa bersaing di Pasar ASEAN. Bukan hanya mengekspor produk saja tapi juga mendatangkan investor luar negeri.
Selain mendukung kemajuan UMKM lokal ke Pasar ASEAN, Implementasi QRIS Cross-Border juga mengurangi ketergantungan pada mata uang dolar dan meningkatkan nilai mata uang rupiah.
Selain sektor UMKM, kemudahan bertransaksi menggunakan QRIS Cross-Border juga mendukung kemajuan di sektor pariwisata dengan datangnya wisatawan dari negara-negara ASEAN lebih banyak lagi.
Saat ini QRIS Cross-Border sudah bisa digunakan di Malaysia, Thailand, dan Singapura. Selanjutnya QRIS Filipina dan bahkan Jepang segera menyusul.
QRIS Cross-Border, Makna Bank Indonesia pada Pertumbuhan Perekonomian Indonesia
Belajar dari minimnya literasi para pedagang di Pasar Beringharjo, Bank Indonesia saat ini pun gencar melakukan sosialisasi QRIS melalui berbagai media baik digital maupun cetak serta menggandeng masyarakat dari berbagai kalangan agar semakin banyak masyarakat yang paham akan manfaat QRIS.
Tulisan ini pun diciptakan sebagai sebuah harapan yaitu menjadi sumber literasi bagi masyarakat tentang manfaat QRIS Cross-Border melalui keterlibatan sebagai participant of BI Digital Content Competition 2023. QRISnya satu, menangnya banyak!
Sumber Referensi :
- https://radarjogja.jawapos.com/ekonomi/653188355/hanya-79-pedagang-pengguna-qris-dari-total-5339-penjual-di-pasar-beringharjo
- https://travel.tempo.co/read/1675783/15-ribu-wisatawan-datangi-pasar-beringharjo-saat-libur-tahun-baru-ini-barang-yang-diburu
- https://asean2023.id/id/news/the-development-of-cross-border-payment-cooperation-in-asean
- https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/cerita-bi/Pages/QRIS-antar-negara.aspx
- https://qris.online/homepage/qris-cross-border
Bayar pakai QRIS memang terbukti buat transaksi jadi lebih praktis. Setiap kali jajan atau belanja, aku kebanyakan pakai qris sangkin praktisnya.
Sebulan terakhir ini aku pakai Qris. Alhamdulillah, jadi lebih banyak jajan, Kak. Kemudahan bayar membuatku mudah menghabiskan 🤣🤭. Tapi secara umum sangat membantu, sih. 👍🌠😁
Agar aman, sebelum membayar dicek dulu isi QRIS nya menggunakan aplikasi QRIS wantuno https://bit.ly/QRIS-wantuno jadi bisa ketahuan apakah data QRIS sudah sesuai atau belum. Jika mencurigakan, maka bisa direport dan share juga agar membantu yang lain waspada
Pakai QRIS tuh emang memudahkan sih. Kita nggak harus bawa uang tunai. Tinggal scan barcode. Lagian ya, kita kayak nggak bisa lepas dari HP kan. Jadi, makin simple aja gitu.
Eh bener juga ya dengan adanya pembayaran pakai QRIS bisa mengurangi penipuan uang palsu dan mempermudah juga karena nggak perlu repot nyari kembalian kalau uangnya pecahan besar. Pembeli dan penjual sama-sama dimudahkan
Wah keren juga ya sistem pembayaran QRIS ini, setelah berkembang pesat di tanah air, rupanya sekarang QRIS merambah juga ke wilayah ASEAN lainnya. Jadi kalo mau belanja gampang n praktis, tinggal scan ga usah mikirin tuker mata uang lagi. Nice info kak Hennny. TFS
Setuju sekali dengan adanya sistem pembayaran menggunakan metode qris jadi makin praktis dan hemat.
Apalagi sekarang jangkauan nya gak hanya di Indonesia, melainkan sudah meluas. Kan belanja atau apapun jadi lebih mudah ya
Jadi sekarang kalo ke belanja di Beringharjo pake qris ya kak? Termasuk bisa pake e wallet juga ta
Beberapa pedagang di pasar beringharjo sudah pakai QRIS. Ya itu, masih sedikit sih
Aku sudah pakai QRIS kak, di merchant atau toko atau cafe yang sudah ada scan qris nya pasti aku better pakai itu karena praktis banget 🙂 dan jadi bisa uang pas, ngga ribet kembalian atau cari receh.
Jarang pakai QRIS, tapi sangat membantu kalau lagi nggak bawa uang cash. Mudah dan praktis. Jadinya, pelaku UMKM perlu untuk ikut perkembangan transaksi secara digital. Makasih share infonya seputar QRIS, Kak
Pasar Bringharjo bisa seramai itu ya. Sampai ada ribuan wisatawan berkunjung. Dulu pernah ke Jogja beberapa kali tapi belum tau lokasinya dimana.
Btw di tempatku juga mulai digalakkan QRIS, terbukti ada warung yang pasang barcodenya, cuma sepertinya belum ada yang pernah transaksi pakai QRIS. Literasi digital juga sepertinya masih kurang. Masih seneng pakai cash bentukl fisik.
Bayar pakai QRIS lebih safety dan praktis. Cuman memang di pasar tradisional masih jarang dipakai. Butuh sosialisasi aja sebenernya sih. Soalnya kadang kalau pembeli terutama para wisatawan, ada yang lebih suka pembayaran secara digital.
Teknologi QRIS ini memang sangat mempermudah transaksi lintas daerah bahkan negara ya. Semoga edukasi tentang penggunaanya semakin luas dan menjangkau masyarakat di daerah-daerah juga ya.
digitalisasi ini memang sangat berpengaruh terhadap pola pembayaraa, termasuk ketika saya jajan di beberapa merchant umkm, saya sangat terbantu, uniknya bahkan banyak umkm yang akhirnya mendapat solusi dari sistem pembayaran qris ini misal saat orang gak bawa uang cash, mau transfer beda rekening, dengan QRIS bisa melakukan transaksi dengan mudah dengan pemilik rekening yg berbeda
Sekarang aku memiliih sistem pembayaran yang satset dan mudah. Emang QRIS ini banyak membantu saat akan bayar-bayar. Udah jadi kebiasaan banget saat transaksi digital.
Salut banget dengan UMKM yang uda tembus pasar ASEN.
Plus kini dimudahkan dengan alat pembayaran QRIS Cross-Border sehingga gak perlu bingung-bingung lagi saat sedang berada di luar negeri.
Memang sangat memudahkan sekali kak. Temen yang jalan jalan ke negara jiran sangat terbantu buat belanja lebih mudah. Gak repot tukar uang melulu.
Saya juga suka kalo bayar-bayar itu pake digital. Tapi pake qris masih kagok sih karena belum terbiasa kali ya, karena selama ini kalo digital taunta debit aja.
Saya juga sedang belajar tentang cara pembayaran ini, Mba. Jadi tercerahkan karena ternyata pembayaran ini sangat memudahkan dalam pembayaran lokal hingga internasional.