Luangkanlah waktu untuk Mendengarkan
Entah untuk yang keberapa kali nya, dalam 2 minggu ini aku jadi sasaran curhat sepupu dan teman. Itu juga ada chat yang aku tolak secara harus pas dia mau mulai curhat. Bukan malas mendengarkan hanya tuntutan kerja di akhir dan awal bulan itu sangat keras di kantorku.
Aku sih welcome aja setiap kali mereka butuh telinga untuk mendengar curhatan mereka. Mendengar luapan emosi terpendam mereka. Mendengar kejujuran mereka menceritakan aib atau kebodohan yang tak sengaja mereka lakukan. Dan banyak hal yang butuh untuk diungkapkan.
Yang aku perhatikan, orang dengan karakter pendiam sekalipun butuh untuk DIDENGARKAN. Pasti mereka pernah curhat kan. Walaupun mungkin mereka memilih orang yang dijadikan teman curhat dengan sangat selektif. Apalagi kalau masalah yang diceritakan itu sangat rahasia. Pastinya harus diceritakan ke orang yang bisa menjaga rahasia dengan baik.
Bahkan, anak wedok ku sendiripun tipe orang yang suka curcol alias curhat all the time …hahaha. Dan baiknya memang harus didengarkan. Sedangkan aku sendiri tipe orang yang tidak terlalu sering curhat. Paling banter ya curhatnya di doa atau tulisan pribadi di gadget.
Banyak penelitian pun mengungkapkan pentingnya curhat dan mendengarkan curhat. Ketika orang didengarkan saat mereka begitu tertekan alias galau, ada perasaan sedikit lega dibanding hanya dipendam sendiri saja yang ujung-ujungnya hanya membuat semakin tertekan. Dan ironisnya, banyak peristiwa bunuh diri juga terjadi karena kurangnya komunikasi yang bebas. Mungkin mereka begitu merasa malu untuk terlihat begitu lemah atau mungkin saja tidak ada orang-orang sekitar yang mau sebentar saja mendengarkan curhatnya. Sementara gunung masalah semakin memuncak di otak. Ditambah kurangnya ibadah yang mendekatkan kepada Sang Khalik bikin keinginan bunuh diri semakin kuat seakan-akan bunuh diri menjadi solusi terbaik.
Buat aku pribadi, mendengar curhat itu sama dengan berbagi. Walaupun berbagi bukan dalam bentuk materi, tapi setidaknya membantu orang merasakan kelegaan dan motivasi. Seperti memberi sumbangan beras sebagai kebutuhan pokok manusia.
Dan dengan mendengar curhat, aku juga bisa melihat realita hidup yang tidak jelas terlihat . Terkadang aku menganggap indahnya hidup seseorang, namun setelah orang tersebut curhat masalah hidupnya, aku malah balik bersyukur.
Mendengar Curhat menjadi ajang refleksi buatku bersyukur dan ajang berbagi perasaan.
Dengarkanlah….