
Nyaris Salah Transfer Milyaran Rupiah karena SePeLein Mata Kering. Berikut 3 Gejalanya.
Siapa sangka, tambahan job desc sebagai Account Payable di usia 40-an bisa bikin jantung deg-degan setiap hari? Bukan karena beban kerja semata, tapi karena tanggung jawab dan risiko besar yaitu mentransfer dana ratusan juta hingga miliaran rupiah ke berbagai vendor.
Salah angka sedikit saja, bisa fatal akibatnya. Tapi ternyata, yang bikin waswas bukan cuma itu. Sejak beberapa bulan terakhir, aku mulai mengalami Mata Kering karena terlalu lama menatap layar komputer dengan angka-angka yang rapat banget. Mataku jadi makin sering terasa sepet, perih, dan lelah setiap kali berhadapan lama-lama dengan layar komputer.
Awalnya kupikir ini hal kecil yang bisa hilang dengan istirahat. Tapi nyatanya, semakin hari semakin mengganggu. Dan di satu titik, aku nyaris salah input angka nol tambahan di tagihan vendor. Untungnya, aku cepat melihat kesilapan nilai tersebut. Di momen itulah aku sadar bahwa mata kering jangan disepelein.
Aku dan Pekerjaan yang Tak Ramah Mata
Saat atasan memberitahuku tentang tambahan Job Desc tersebut, aku sempat ragu. Kira-kira aku yang sudah “jompo” ini masih sanggup gak ya untuk belajar hal baru yang membutuhkan kecekatan dan ketelitian?
Bersyukur aku punya rekan-rekan kerja yang baik dan sangat mendukungku agar semangat belajar ilmu baru di dunia kerja. Lumayan kan bisa menambah pengalaman kerja. Dan Mei 2025 aku mulailah Job Desc Account Payable sebagai bagian dari tugas harianku dikantor. Semangatttttt dirikuuuu!!!
Setiap hari aku harus menginput data invoice, mencocokkan nominal tagihan dengan PO atau voucher tagihan, dan memastikan tidak ada selisih antara dokumen vendor dan sistem internal kantor. Selain itu, aku juga harus mengecek kelengkapan invoice dan juga nomor rekening vendor tujuan pembayaran. Semuanya dikerjakan dengan komputer, tanpa banyak jeda. Bahkan istirahat makan siang pun kadang tetap sambil menatap layar. Biar jangan lembur sampai malam. Jadi wajar kan Mataku semakin mudah lelah.


Dulu saat masuk ke kantor ini di usia masih 30-an, mempelajari hal baru rasanya biasa aja. Paling ada rasa takut pas permulaan, tapi setelah terbiasa akan lancar mengerjakannya. Tapi sejak usia lewat 40, apalagi dengan mata yang sudah minus dan plus sekaligus, pekerjaan seperti ini jadi tantangan tersendiri. Bukan takut gak sanggup mempelajarinya tapi takut karena fisik yang tidak lagi mumpuni termasuk Mata. Pandangan makin cepat buram, dan konsentrasi gampang buyar. Kadang malah bikin aku jadi emosi dan juga sakit kepala.
Gejala Mata Kering yang Mulai Mengganggu
Gejala Mata Kering yang kualami ini nggak datang tiba-tiba. Awalnya cuma seperti mata pegal biasa. Makanya aku pikir karena kelamaan lihat komputer, dibawa tidur nanti juga akan sembuh.
Tapi lama-lama jadi sepet, lalu muncul rasa perih seperti ada pasir halus. Karena terus dipaksa melihat komputer dan angka-angka di dokumen walaupun ada kedua gejala itu, mataku malah semakin terasa lelah, meskipun aku baru kerja beberapa jam saja.
Gejala-gejala ini makin sering muncul di sore hari, saat volume kerja sedang tinggi-tingginya. Aku mulai sering mengucek mata, atau menutup mata sebentar hanya untuk meredakan rasa tidak nyaman. Tapi ini malah membuatku makin tidak fokus.
Ironisnya pernah satu kali, aku hampir saja menambahkan satu nol ekstra pada nominal transfer vendor. Seharusnya Rp180.000.000, nyaris berubah jadi Rp1.800.000.000. Untungnya aku sadar sebelum tombol “submit” ditekan. Sejak itu, aku sadar kalau gejala mata kering bukan hal yang bisa disepelekan..
Mata Kering Jangan Disepelein!
Seperti yang aku ceritakan di atas, sama sepertiku kebanyakan orang mengira mata sepet, perih, dan lelah hanyalah tanda kurang tidur atau terlalu lama menatap layar. Padahal, itu bisa jadi tanda mata kering yang kalau dibiarkan bisa berakibat buruk.
Mata kering terjadi saat produksi air mata berkurang atau kualitasnya tidak cukup baik untuk melembapkan mata. Akibatnya, permukaan mata jadi mudah iritasi, pandangan kabur, bahkan bisa menurunkan produktivitas kerja.
Dan sayangnya, banyak dari kita yang menyepelekan gejala ini.
Solusi Cepat dan Praktis, ya Tetesin Insto Dry Eyes

Gara-gara sadar akan kondisi ini, aku mulai mencari solusi yang praktis dan aman digunakan setiap hari. Dari hasil baca-baca dan tanya teman, aku kenalan dengan INSTO DRY EYES.
Produk ini diformulasikan khusus untuk mengatasi mata kering ringan. Kandungan Hydroxypropyl Methylcellulose-nya bekerja seperti air mata buatan, membantu melembapkan mata dan mengurangi iritasi.
Aku mulai rutin pakai Insto Dry Eyes setiap kali mata mulai terasa tidak nyaman. Sensasi ademnya langsung terasa, dan mata jadi lebih segar. Bahkan setelah pemakaian rutin beberapa hari, aku merasa mata nggak lagi mudah lelah walau kerja seharian.

Satu hal yang aku suka, ukurannya kecil dan praktis dibawa. Jadi bisa aku simpan di tas kerja atau di laci meja kantor.
Sekarang, aku bisa kerja dengan lebih tenang. Fokus lebih terjaga, mata nggak gampang buram, dan aku jadi lebih percaya diri saat harus memproses transaksi bernilai besar.
Insto Dry Eyes benar-benar jadi penyelamat buat pekerja kantoran seperti aku. Tanpa harus ke dokter atau ribet, cukup Tetesin Insto Dry Eyes saat mata mulai terasa kering, dan semuanya kembali nyaman.
Jangan Anggap Remeh Gejala Mata Kering
Dulu aku pikir mata sepet, perih, dan lelah itu cuma efek dari usia atau kelelahan biasa. Tapi sekarang aku paham, itu adalah tanda-tanda mata kering yang harus cepat diatasi.
Kalau kamu punya pekerjaan yang menuntut banyak waktu di depan layar, jangan tunggu sampai terlambat. Mata kering jangan disepelein. Satu tetes kecil bisa jadi penolong besar. Dan buatku, Insto Dry Eyes adalah solusi yang paling tepat.

Coba kamu ingat-ingat: kapan terakhir kali mata kamu terasa nyaman saat kerja lama di depan komputer? Kalau kamu mulai merasakan tanda-tanda seperti aku — mata sepet, perih, dan lelah — jangan tunggu parah.
Yuk, tetesin Insto Dry Eyes dan lindungi kesehatan mata kamu sekarang juga. Karena produktivitas dan ketelitian kita, dimulai dari mata yang sehat dan segar!
