-
Menganyam Harapan : Secarik Kisah Anyaman Pandan Laut Merambah Pasar Global
Dulu saya merasa iba melihat Ibu saya yang lelah membuat tikar dari anyaman pandan laut namun hanya mendapat sedikit keuntungan. Bagaimana tidak, margin dari harga yang dipatok oleh agen pengumpul hasil anyaman dengan modal dan tenaga yang Ibu keluarkan sangat kecil. Dari situ muncullah niat saya untuk mengembangkan anyaman pandan laut menjadi berbagai macam produk. Karena selama ini, produk dari anyaman pandan laut kebanyakan berupa tikar. Lalu saya meminjam modal kepada Ibu berupa selembar anyaman pandan laut dan mengolahnya menjadi produk-produk unik dan berwarna seperti dompet dan sendal. Ibu Eva HerliaKoordinator UMKM Sentra Anyaman Pandan Laut Desa Pantai Cermin Kanan Ternyata ambisi dan antusiasme Ibu Eva terhadap Anyaman Pandan Laut…
-
Kembangkan Senyum Pelaku UMKM dengan AI Credit Scoring dari Amartha
Imelda tak kuasa menahan senyum dan rasa bangga tatkala Menteri Perdagangan RI Bapak Zulkifli Hasan memborong beberapa topi di stand miliknya. Imelda adalah pelaku UMKM asal Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT yang berjualan topi khas daerah NTT di stand di pameran produk UMKM lokal di pelataran destinasi wisata GOA Batu Cermin. Karenanya harap maklum, sebagai penduduk lokal pasti Imelda merasa bangga saat seorang Menteri menyambangi stand miliknya bahkan sampai memborong barang jualannya. Bukan hanya Imelda saja yang tersenyum-senyum saat itu, tapi ada juga beberapa pelaku UMKM lokal yang ketiban rejeki saat rombongan para peserta KTT ASEAN Summit 2023 yang ikut mampir dan memborong produk-produk lokal dari stand mereka. Adanya acara-acara seperti…
-
Pelindo Bersatu, UMKM Indonesia Maju ke Pasar Global
Menyoroti wacana Pelindo Bersatu, aku langsung berpikir tentang UMKM Indonesia bakalan bisa semakin maju ke Pasar Global. Pemikiran ini sebenarnya dipicu dari pengalaman pribadiku. Beberapa kali aku membeli produk import dari cina melalui sebuah e-commerce. Bukannya jiwa nasionalismeku rendah sehingga aku lebih memilih produk import ketimbang produk dalam negeri untuk jenis yang sama. Tapi biasanya faktor terbesar yang mempengaruhiku dalam memilih produk import adalah karena faktor harga. Harap maklum, sebagai emak-emak biasanya memilih barang yang harganya lebih murah. Namun bukan berarti aku mengesampingkan kualitas hanya karena harganya murah loh. Kualitas sebuah barang tetap nomor satu lalu diikuti harga barang tersebut. Lalu apa hubungan ceritaku ini dengan Pelindo Bersatu? Ikutin lanjutannya…