Aplikasi

Kembangkan Senyum Pelaku UMKM dengan AI Credit Scoring dari Amartha

Imelda tak kuasa menahan senyum dan rasa bangga tatkala Menteri Perdagangan RI Bapak Zulkifli Hasan memborong beberapa topi di stand miliknya.

Imelda adalah pelaku UMKM asal Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT yang berjualan topi khas daerah NTT di stand di pameran produk UMKM lokal di pelataran destinasi wisata GOA Batu Cermin. Karenanya harap maklum, sebagai penduduk lokal pasti Imelda merasa bangga saat seorang Menteri menyambangi stand miliknya bahkan sampai memborong barang jualannya.

Mendagri Zulkifli Hasan saat Borong produk UMKM (Sumber : www.kemendag.go.id)

Bukan hanya Imelda saja yang tersenyum-senyum saat itu, tapi ada juga beberapa pelaku UMKM lokal yang ketiban rejeki saat rombongan para peserta KTT ASEAN Summit 2023 yang ikut mampir dan memborong produk-produk lokal dari stand mereka.

Adanya acara-acara seperti KTT ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo ini, bisa menjadi ajang UMKM untuk mengembangkan jangkauan pemasarannya. Baik untuk pangsa pasar Indonesia maupun Internasional.

Mau tidak mau, ketersediaan produk yang lengkap menjadi salah satu kewajiban para pelaku agar bisa memenuhi permintaan pasar. Hal ini selaras dengan yang diutarakan oleh Shana Fatina selaku Direktur Utama BPOLBF (Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores) berikut :

“Kita ingin mengimbau teman – teman UMKM menyiapkan produknya juga, jangan sampai udah di belanja barangnya habis. Karena itu pernah terjadi juga. Perlu juga perhatian kita bagaimana agar produknya ini ready saat dibeli,” kata Shana.

Shana Fatina selaku Direktur Utama BPOLBF (Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores)

Menyiapkan produk dengan jumlah lebih banyak terkadang menjadi beban bagi para pelaku UMKM. Biasanya beban itu menyangkut masalah permodalan. Pastinya mereka juga harus membeli lebih banyak bahan baku dan juga membayar jam kerja karyawan lebih besar.

Masalah modal kerja memang menjadi dilema para pelaku UMKM, apalagi saat dihadapkan dengan acara pameran seperti KTT ASEAN Summit ini. Di satu sisi ingin mengembangkan usaha, namun di sisi lain terbentur dengan ketersediaan modal.

Bisa jadi pelaku UMKM pun akan sulit mengembangkan senyum saat diajak ikut membuka stand di pameran hanya karena terbentur masalah modal kerja untuk memproduksi barang lebih banyak untuk kebutuhan pameran.

Amartha dan Masalah Klasik UMKM di Indonesia

Modal adalah salah satu masalah paling klasik UMKM di Indonesia. Setiap kali pelaku UMKM ditanyai apa saja masalah yang dihadapi untuk mengambangkan usahanya, lagi lagi jawabannya itu Modal.

Ilustrasi Masalah Pendanaan UMKM (Sumber : Pexels.com)

Hal ini senada dengan survei yang pernah dilakukan oleh salah satu perusahaan jasa konsultan yaitu Pricewaterhouse Coopers (PwC) yang merilis hasilnya bahwa sekitar 74% UMKM di Indonesia belum mendapatkan akses pembiayaan.

Kenyataan ini bisa jadi peluang besar bagi perusahaan teknologi pinjaman atau yang sekarang sering disebut Fintech Lending untuk masuk sebagai Hero bagi para pelaku UMKM.

Nah, Amartha salah satu platform teknologi keuangan mikro yang mempunyai visi dan misi perwujudan kesejahteraan bersama melalui pembangunan keuangan digital bagi ekonomi kaum akar rumput. Amartha berdiri sejak 2010 sebagai microfinance yang menghubungkan usaha mikro pedesaan yang dijalankan para perempuan tangguh dengan menyediakan akses permodalan yang terjangkau.

Platform Amartha menyediakan akses untuk berinvestasi menjadi Pendana atau sebagai Mitra yang mendapat akses permodalan UMKM.

Setiap pihak yang berperan di Amartha bekerja dengan hati untuk pemerataan kesejahteraan UMKM terutama yang tinggal di pedesaan luar Pulau Jawa. Hal ini untuk memberi solusi terhadap data yang dikeluarkan oleh OJK yang menyebutkan bahwa sekitar 90% akses penyaluran pinjaman itu diterima oleh masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa. Angka perbandingannya itu sangat jauh yaitu Rp. 31,8 Triliun di Pulau Jawa sedangkan untuk luar Pulau Jawa itu hanya Rp. 5,2 Triliun.

Nah, Amartha memanfaatkan Teknologi untuk menjawab kedua tantangan di atas yaitu kemudahan akses permodalan UMKM dan pemerataan penerima modal di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk mendukung akses pembiayaan UMKM, Amartha mempunyai 2 produk pinjaman modal yaitu :

  1. Pinjaman Modal Kerja tanpa agunan (jaminan). Produk pinjaman umkm tanpa jaminan ini memang bertujuan untuk membantu UMKM dalam pembayaran pembelian bahan baku, alat produksi, sampai pembayaran gaji karyawan. Jadi Mitra hanya mendaftarkan dokumen invoice atau PO biaya. Produk ini semakin menarik karena juga menyediakan plafon pinjaman yang cukup besar yaitu Rp. 5 juta – 500 juta.
  2. Pinjaman Kelompok. Produk pinjaman UMKM ini dilakukan dengan cara membentuk kelompok yang terdiri dari 15-25 orang yang domisilinya itu berdekatan . Lalu masing-masing anggota akan mendaftarkan profil UMKM miliknya untuk diverifikasi. Selanjutnya mereka akan mendapat skor kredit untuk mengetahui jumlah pinjaman yang bisa didapatkan sesuai skor kredit. Para Mitra Pinjaman Kelompok ini juga akan mendapatkan pendampingan berkelanjutan dari Pihak Amartha setiap minggu secara berkelompok.

Teknologi AI Credit Scoring dari Amartha

Berbicara tentang Skor Kredit, ini juga menjadi momok yang sering menghambat pelaku UMKM mendapat akses permodalan.

Perhitungan skor kredit dengan pendekatan kartu skor biasanya menitikberatkan pada perilaku pembayaran tagihan. Apakah lancar atau macet. Semakin lancar maka semakin mudahlah pengajuan pinjaman disetujui. Lalu, bagaimana dengan masyarakat yang tidak mempunyai sejarah pembayaran karena belum pernah mendapatkan pinjaman? Ditambah lagi tidak mempunyai aset yang bisa dijadikan agunan dan juga rekening di bank.

Lagi-lagi, Amartha berjuang memberi solusi masalah skor kredit ini. Karena masyarakat yang dijadikan tujuan penerima modal adalah masyarakat di pedesaan yang bisa saja tidal mempunyai rekening bank dan belum pernah mendapat pinjaman. Maka Amartha tidak lagi menggunakan metode kartu skor, tapi kini menggunakan teknologi AI dalam menentukan Skor Kredit (AI Credit Scoring). yaitu dengan diciptakannya AScore.ai sebagai alat untuk credit scoring

Dengan teknologi AI ini, tidak lagi menjadi masalah apakah Calon Mitra tersebut tidak mempunyai rekening bank dan juga tidak mempunyai riwayat pembayaran tagihan pinjaman. Bahkan tingkat risiko gagal bayar pun bisa diminimalisir. Karena teknologi AI Credit Scoring ini berdasarkan perilaku keuangan calon mitra saat ini (real time). Bahkan OJK pun sudah menyarankan penggunaan AI Credit Scoring ini.

AI Credit Scoring kembangkan Senyum pelaku UMKM

Senyum Ibu Zulaini (Sumber : IG Amarthaid)

Ada lagi Ibu Zulaini yang senyumnya sudah bisa berkembang seiring perkembangan bisnis gula merahnya. Cita-citanya menyekolahkan kedua anaknya setinggi mungkin, semoga bisa terwujud. Apalagi Ibu Zulaini sudah merasakan manisnya modal yang diterimanya dari para pendana melalui Amartha.

Amartha, kita, dan banyak pihak pun sangat ingin semakin banyak senyum yang berkembang dari perempuan-perempuan pelaku UMKM ini. Karena proses ini akan berkelanjutan. Dari senyum para Mitra akan diteruskan ke senyum keluarga mereka. Untuk masa depan generasi Indonesia.

Referensi :

  1. https://www.kemendag.go.id/berita/pojok-media/ktt-asean-summit-2023-di-labuan-bajo-ktt-asean-2023-mendag-zulfiki-hasan-borong-produk-umkm-di-goa-batu-cermin-labuan-bajo
  2. https://www.infopublik.id/kategori/asean-2023/739670/asean-summit-tingkatkan-penjualan-umkm-di-labuan-bajo?show=
  3. https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/5e9a5182d753a/survei-pwc-74-umkm-belum-dapat-akses-pembiayaan
  4. https://katadata.co.id/sortatobing/digital/5e9a5187c50b7/ojk-sebut-90-penyaluran-pinjaman-masih-di-pulau-jawa
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Sakinah Annisa Mariz

Solusi keuangan digital bagi kaum grassroot, apalagi sudah pakai AI Credit Scoring, sangat meolong pelaku usaha ya kak. Alhamdulillah ibunya bisa dapat terbantu usahanya makin lancar dengan Amartha. Bersyukur tahu informasi ini dari blog kakak. kebetulan sepupu saya punya usaha juga, siapa tahu bisa juga di Amartha

Siti

AI sudah dimana-mana ya. Sekarang di perbankan AI juga sangat membantu. Langkah cerdas bank amartha ini memberi makin banyak kemudahan untuk nasabah.

2
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x