Bukan Hanya Rajin Cuci Tangan. Rutin Lakukan Ini Cegah Keluarga dari Cacingan
Aku masih ingat kalau jaman dulu tuh, anak dengan badan kurus perut buncit pasti identik dengan penyakit cacingan. Biasanya anak yang cacingan itu adalah anak yang kesehariannya kurang bersih.
Senang bermain di tempat kotor, kuku yang kotor, jarang cuci tangan, adalah kriteria yang bisa menyebabkan anak atau seseorang menderita cacingan.
Bukan hanya tubuh yang kurus dengan perut buncit, gejala cacingan juga ditandai dengan tubuh loyo, kurang bergairah, selera makan menurun dan mata sering terasa gatal. Nutrisi dari asupan makanan dan minuman pun tidak terserap dengan baik ke dalam tubuh karena cacing-cacing sudah terlebih dulu menyerapnya. Itulah yang menyebabkan tubuh loyo dan kurang bergairah.
Itulah sebabnya, aku selalu memberikan obat cacing untuk anak sejak balita setiap 6 bulan sekali. Karena aku sebagai ibu tidak bisa selalu memantau bagaimana anakku bermain. Bisa saja saat mereka bermain di halaman tanpa sengaja memegang tanah atau sesuatu yang ada telur cacingnya lalu memegang mulut atau mata tanpa cuci tangan terlebih dahulu.
Oiya, cacingan bukan hanya menyerang anak-anak tapi orang dewasa yang gaya hidupnya tidak bersih juga rentan terhadap cacingan. Telur cacing bukan hanya ada pada benda yang terlihat kotor tapi juga pada benda yang terlihat bersih dan juga pada makanan.
Karena itu, selain rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan, cara terbaik mencegah keluarga dari cacingan adalah dengan minum obat cacing setiap 6 bulan sekali.
Sebelumnya kita perlu tahu apa saja jenis-jenis cacing yang sering masuk ke dalam tubuh manusia dan bagaimana cara penularannya.
Jenis-jenis Cacing Parasit dan Cara Penularannya
Berikut 6 Jenis Cacing yang paling sering menjadi parasit dalam tubuh manusia berserta cara penularannya :
1.Cacing Kremi (Enteroblus Vermicularis).
Cacing ini banyak menyerang anak-anak berusia 5-10 tahun dengan gejala paling umum yaitu daerah anus yang sering gatal. Dan biasanya menular melalui tangan yang menggaruk daerah anus lalu memegang mulut. Karena cacing kremi dewasa itu bertelur di daerah anus dan itulah yang menyebabkan rasa gatal. Bahkan telur cacing ini bisa ada bertahan di kain sekitar kita 2-3 minggu.
2.Cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides).
Cacing gelang paling banyak ditemui di daerah tropis dengan sistem sanitasi yang tidak baik. Penggunaan kotoran manusia sebagai pupuk juga bisa mengkontaminasi tanah sekitar. Karena itu, cacing gelang bisa ada pada orang yang bersentuhan dengan tanah yang mengandung telur cacing gelang lalu memegang mulut tanpa mencuci tangan telebih dahulu. Ironisnya, cacing gelang bukan hanya berkembang biak pada saluran pencernaan tapi juga di paru-paru yang menyebabkan batuk.
3.Cacing Tambang (Ancylostoma Duodenale).
Kedua jenis Cacing tambang ini bisa menular melalui mulut dan kulit manusia. Paling umum menyerang anak-anak atau orang dewasa yang berjalan kaki tanpa menggunakan alas kaki sementara tanah yang mereka pijak itu sudah terkontaminasi dengan cacing tambang. Gejala umum dari infeksi cacing ini adalah rasa gatal dan merah pada kulit yang baru saja diinfeksi oleh telur cacing. Secara bentuk fisik, cacing ini mempunyai bentuk tubuh menyerupai huruf C dan didalam rongga mulut ada 2 pasang gigi.
4.Cacing Tambang (Necator Americanus)
Penularan dan gejala infeksi cacing jenis ini hampir sama dengan infeksi pada cacing tambang ancylostoma duodenale. Hanya saja perbedaannya terletak pada bentuk tubuh cacing. Secara bentuk fisik, cacing ini mempunyai bentuk tubuh menyerupai huruf S dan didalam rongga mulut ada benda kitin.
5.Cacing Trichostrongylus Colubriformis.
Cacing jenis ini bisa menular melalui air, tanah atau pun sayuran yang terkontaminasi telur cacing. Kurang bersih dalam mencuci sayuran atau sumber air yang tidak bersih bisa menyebabkan seseorang cacingan. Cacing jenis Trichostrongylus ini bisa menginfeksi bukan hanya manusia tapi juga hewan terutama herbivora.
6.Cacing Trichostrongylus Orientalis.
Cacing jenis ini merupakan spesies cacing Trichostrongylus yang juga sering dijumpai pada air, tanah, dan juga sayuran. Baik spesies cacing colubriformis (poin sebelumnya) maupun orientalis banyak dijumpai di daerah timur tengah.
Konvermex Mencegah Keluarga dari Bahaya Cacingan
Seperti pada penjelasan sebelumnya kalau penularan cacingan itu bisa dicegah dengan menjaga kebersihan salah satunya rajin mencuci tangan. Namun, terkadang menjaga kebersihan saja kurang cukup dalam mencegah cacingan.
Rutin minum obat cacing 6 bulan sekali merupakan cara yang paling direkomendasikan oleh ahli kesehatan. Nah, kalau kamu mencari rekomendasi obat cacing, kamu bisa pilih Konvermex Obat Cacing Keluarga dengan dosis sekali minum produksi dari Konimex.
Konvermex terdiri dari 2 varian dosis yang disesuaikan dengan penggunanya. Sebagai obat cacing keluarga tentunya harus bisa dikonsumsi oleh anak-anak dan dewasa.
Berikut Varian Konvermex sebagai Obat Cacing Orang Dewasa dan Obat Cacing untuk Anak adalah :
- Konvermex Obat Cacing untuk Anak
Terdiri dari 2 jenis yaitu Tablet dan Suspensi rasa jeruk. Dengan kandungan bahan aktif  125mg untuk anak-anak usia maksimal 12 tahun dengan dosis sekali minum.
- Konvermex Obat Cacing Orang Dewasa
Terdiri dari 2 jenis yaitu Tablet dan Suspensi rasa vanilla. Dengan kandungan bahan aktif  250mg untuk orang dewasa dan anak usia di atas 12 tahun dengan dosis sekali minum.
Baik Konvermex suspense maupun kaplet memiliki kandungan bahan aktif yaitu Pyrantel Pamoate. Dengan kandungan bahan aktif tersebut, Konvermex menghancurkan cacing di tubuh dengan cara melumpuhkan cacing melalui cara depolarisasi senyawa penghambat neuromuskuler dan kemudian mengeluarkannya dari dalam tubuh tanpa bantuan pencahar.
Konvermex sangat ampuh menuntaskan masalah penyakit cacingan terutama keempat jenis cacing yang sudah dijelaskan sebelumnya di artikel ini. Baik cacing kremi, gelang, tambang, maupun trichostrongylus yang menjadi parasit dalam tubuh manusia akan tuntas dengan Rutin minum Konvermex tiap 6 bulan sekali.
Rajin cuci tangan dan rutin minum konvermex obat cacing adalah upaya mencegah keluarga dari penularan cacing yang bisa dari mana saja. Karena itu jangan lengah dan tetap jaga kebersihan diri, lingkungan rumah, area bermain, halaman rumah, dan juga tidak berbagi dalam memakai pakaian atau handuk.
Kesuksesan pencegahan ini pastinya tidak bisa berhasil kalau hanya 1 anggota keluarga saja yang giat mengerjakannya. Seluruh anggota keluarga harus kompak menjalankan prosedur kesehatan dan kebersihan.
Ayo saling jaga!
Sumber Artikel :
- Halodoc
- Halosehat
- Alodokter
Makasih mba informasinya, membuka wawasan banget untuk saya sebagai ibu baru, ternyata penting juga obat cacing itu ya, selama ini hanya memastikan anak cuci tangan setelah bermain kotor-kotoran dan membatasi anak untuk bermain kotor.
Masih enakan sekarang ya kak Henny cacingnya langsung hancur bersama feses hanya dengan minum obat cacing aja, kalau dulu tuh bisa keluar tuh cacing utuh. Geli banget 🙂
Memang baiknya rutin minum obat cacing 6 bulan sekali ya kak. APlagi bagi anak-anak, takutnya kalau sampe kena cacingan bisa bahaya dan menghambat masa pertumbuhan mereka.
Saya banget ini, tiap 6 bulan sekali harus kasi konvermex ke anak-anak. Karena beberapa kali menemukan cacing kecil di lubang anus si sulung dan si tengah. Padahal sudah rutin mencuci tangan sebelum makan. Jadi memang harus dikasi obat cacing juga sih.
Jadi teringat deh, masa kecil pernah cacingan. Jadi geli sendiri jadinya.Heheh … Hm, Kira-kira mulai dari umur berapa ya sebaiknya balita diberikan obat cacing?
saya jadi pengen minum obat cacing juga.
rasanya udah lamaaa kali gak minum obat cacing.
keknya terakhir minum obat cacing itu pas masih sd de…
Benar Kak, cacingan bukan hanya menyerang anak-anak namun juga orang dewasa. tapi masih banyak orang dewasa yang males loh minum obat cacing.. karena mereka menganggap orang dewasa tidak akan pernah kena cacingan.
Jadi diingatkan kembali buat minum obat cacing nih, ternyata obat cacing bukan untuk anak2 saja, tapi manfaatnya juga banyak untuk orang dewasa 🙂
Saya minum obat cacing 6 bln sekali sis, lbh baik mencegah ya drpd mengobati
Belum pernah minum obat cacing. Pernah beli tapi nggak jadi diminum. 😔
Sejak dewasa, sudah jarang minum obat cacing 6 bulan sekali. Padahal ini perlu. Kadang ada anak yang kurus tak mau makan, padahal itu bisa jadi cacingan.
Aku minum obat cacing, waktu itu keluar cacingnya. Gilo banget. Tapi sekarang udah hancur ya kak. Bagus deh.
Jadi tergerak lagi minum obat cacing
[…] bukan lagi jaman yang sulit menemukan berbagai resep masakan termasuk untuk menu sarapan pagi untuk keluarga. Tinggal cari aja di google, nemu […]