Secarik Cerita

Mitigasi Perubahan Iklim Melalui Pesta Pernikahan Minim Sampah Plastik

Ups… hampir saja aku jatuh tersungkur karena tumit high heelsku tersangkut sesuatu. Setelah aku kembali berdiri dengan tegak, kulihat ternyata tumit sepatuku tersangkut cangkir plastik bekas kemasan air mineral yang sudah kosong. Sepertinya seseorang dengan seenaknya membuangnya setelah menghabiskan isinya. Aku pikir sampah seperti itu hanya satu di tempat pesta seperti ini, tapi masih banyak bertebaran. Bahkan bukan hanya plastik bekas kemasan air mineral tapi juga plastik bungkus makanan, plastik bungkus souvenir, tisu, dan masih banyak rupa-rupa sampah bertebaran. 

Sabtu sore itu aku memang baru selesai menghadiri pesta pernikahan sebuah teman kantor di sebuah gedung pertemuan. Pestanya cukup mewah dengan dekorasi yang sangat indah. Ditambah lagi hidangan yang aku rasa semuanya enak sampai aku agak kekenyangan. Mulai dari hidangan pembuka, menu utama, sampai hidangan pencuci mulutnya itu merupakan favorit kebanyakan orang. 

Temanku sangat cantik di hari itu. Semua undangan cukup puas dengan jamuan dan musik pengisi pesta juga semakin memeriahkan acara. Menurutku, pesta pernikahan temanku itu cukup sukses. 

Namun, ada satu hal yang tidak sukses melalui pesta pernikahan tersebut yaitu masalah sampah yang bertebaran di seluruh area pesta. Pastinya limbah plastik dari pesta ini akan semakin menambah volume sampah plastik yang sudah ada. Padahal sampah plastik merupakan salah satu penyebab utama perubahan iklim. 

Ironis kan, di saat kita bersukacita merayakan hari pengucapan sumpah sehidup semati, sebaliknya menjadi petaka bagi bumi kita tercinta ini karena sampah plastik dari pesta pernikahan. 

Apa sih Perubahan Iklim itu dan seperti apa?

Walaupun saat ini kampanye gerakan mitigasi perubahan iklim sedang hangat-hangatnya, sepertinya masih perlu untuk sedikit berkenalan dengan istilah Perubahan Iklim.

Mengutip dari laman Ditjen PPI Kementerian Lingkungan hidup

Perubahan Iklim adalah perubahan signifikan kepada iklim, suhu udara, dan curah hujan mulai dari dasawarsa sampai jutaan tahun. Perubahan Iklim terjadi karena meningkatnya konsentrasi gas karbondioksida dan gas-gas lainnya di atmosfer yang menyebabkan efek gas rumah kaca.

Nah, kalau beberapa tahun terakhir ini curah hujan tidak lagi banyak terjadi di bulan-bulan yang berakhiran ber (seperti kata orang jaman dulu), bisa jadi itu salah satu akibat perubahan iklim. Adanya pergeseran musim melalui curah hujan.

Bukti-bukti lain sebagai akibat dari perubahan iklim itu seperti :

  1. Melelehnya es di kutub-kutub bumi sehingga menyebabkan naiknya permukaan air akhirnya menyebabkan banjir di berbagai tempat.
  2. Perubahan Cuaca ekstrim terkadang panas sekali atau sebaliknya sangat dingin yang berakibat munculnya berbagai penyakit kepada manusia dan juga hewan.
  3. Kebakaran hutan di banyak tempat akibat suhu tinggi saat musim kemarau yang berkepanjangan.

Berkenalan dengan Gas Rumah Kaca

Pada kutipan di atas ada disebutkan kalau Perubahan Iklim karena efek gas rumah kaca. Kita sebenarnya sudah cukup sering mendengar istilah gas rumah kaca. Tapi kebanyakan orang termasuk aku juga gak terlalu mengerti secara detail tentang gas rumah kaca ini.

Dari laman Wikipedia yang aku baca kalau :

Gas Rumah Kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tapi dapat juga muncul dari aktivitas manusia.

Gas rumah kaca antara lain :

  1. Uap air (H2O)
  2. Karbondioksida (CO2)
  3. Metana (CH4)
  4. Ozon (O3)
  5. Dinitrogen Oksida (N2O)
  6. Klorofluorokarbon(CFC)

Selanjutnya dijelaskan juga masih dari laman wikipedia,

Efek Rumah Kaca adalah kemampuan atmosfer untuk mempertahankan suhu udara panas yang nyaman dalam perubahan nilai yang kecil. Tanpa efek rumah kaca, maka suhu udara di bumi akan sangat dingin serta membahayakan keberlangsungan hidup dari makhluk hidup.

Jadi, efek rumah kaca itu diibaratkan seperti sebuah mantel yang menutupi bumi dan berfungsi menahan panas keluar sehingga bumi tetap hangat.

Namun, efek rumah kaca yang berlebih juga tidak bagus karena menyebabkan suhu udara di bumi lebih panas dan semakin panas. Itulah yang disebut Pemanasan Global.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Fanny_dcatqueen

Perubahan iklim ini serem kalau ga ga diatasi. Aku ga kebayang Jakarta yg katanya akan tenggelam nanti, atau beberapa kota lainnya di Indonesia. Dari skr memang sudah harus aware dengan penyebab2 yg bikin iklim jadi kacau, termasuk penggunaan plastik, sampah sisa makanan dan lainnya :(. Kalo semua orang ga peduli, yg akan merasakan akibatnya ya kita juga, atau anak cucu nanti

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x