Secarik Cerita

Rehabilitasi Narkoba Hadir sebagai Wujud Cinta dan Kepedulian

Keluarga mana yang hatinya tidak akan hancur mengetahui salah satu anggota keluarganya menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Apalagi di usia produktif yang seharusnya menjadi usia yang diisi dengan kegiatan meraih prestasi dan cita-cita. 

Bukan hanya hancur hati tapi juga rasa malu kepada masyarakat, bingung bagaimana menghentikan kebiasaan buruk ini, dan juga rasa takut terhadap masa depan korban akan seperti apa. Karena penggunaan narkoba secara rutin akan menambah dosis konsumsi dan hal itu bisa menimbulkan ancaman penyakit berbahaya bagi korban bahkan bisa berujung maut.

Aku masih ingat bagaimana keluarga paman begitu terpukul dan bingung harus bagaimana ketika mereka tahu kalau sepupuku menjadi pengguna narkoba. Padahal saat itu dia sudah menjadi mahasiswa semester lima dan ironisnya, sepupuku sudah mulai menggunakan narkoba itu bahkan sejak duduk di bangku SMP. Katanya, semua bermula hanya mencoba memakai ganja pada rokok. Lalu lama kelamaan tergoda mencoba jenis narkoba yang lebih berat yaitu ekstasi dan terakhir shabu-shabu.

Singkat cerita, setelah mendapat berbagai informasi tentang penanganan para pengguna narkoba, keluarga paman memutuskan untuk memasukkan sepupuku ke sebuah Panti Rehabilitasi Narkoba. Dan untungnya, sepupuku masih punya niat untuk sembuh dari hobi mematikan ini.

Walaupun konsekuensinya harus berhenti kuliah untuk fokus penyembuhan, tapi setidaknya ada buah yang manis yang bisa dipetik dari keputusan menjalani proses penyembuhan di panti Rehabilitasi Narkoba.

Aku pun ikut senang, akhirnya bisa melihat sepupuku merasakan kembali bersihnya hidup. Tak mengapa saat ini belum bisa meraih gelar sarjana. Namun setidaknya sudah bisa hidup mandiri dari berwiraswasta bersama istri tercinta. Dan keluarga paman sudah pasti yang paling bersukacita dengan pencapaian ini.

Ancaman Narkoba Semakin Merajalela

Aku ingat, kejadian sepupuku kedapatan menggunakan narkoba itu saat aku SMA sekitar dua puluh tiga tahun yang lalu. Wow, sudah lama sekali ya ternyata.

Nah, saat ini ancaman narkoba itu sudah berkembang berkali-kali lipat dibanding dua puluh tiga tahun yang lalu. Bahkan sekarang kalau mau mengusut lebih jauh, kita bisa menemukan banyak sekali pengguna narkoba di tengah-tengah masyarakat. 

Tidak harus orang berada atau orang-orang dengan pergaulan tingkat atas untuk menjadi korban narkoba. Bahkan abang becak pun saat ini banyak yang menjadi korbannya. Para pekerja pabrik ataupun staff di kantor juga ada yang diam-diam ternyata sudah menggunakan narkoba cukup lama. Dan yang paling ironis adalah remaja dan anak-anak SD pun sudah ada yang menjadi korban keganasan narkoba.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

4 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
hallowulandari

Ngeri memang ya ancaman jerat narkoba ini, harus bener2 diputus adiksinya, aku sendiri suka terheran2 klo ada artis yang berulang kali keluar masuk penjara gara2 narkoba, kok ya ga tobat2, segitu seremnya jeratan narkoba ini

Siti Fatimah

Narkoba memang salah satu musuh terbesar bangsa dan anak muda. Semoga dengan ada tulisan ini membuat semakin banyak anak muda untuk “say no to drug”

Sundari Mueeza

Bersyukur sepupunya bisa kembali memperbaiki diri lagi ya, Kak 😍

Gak kebayang kalau berakhir sad. Narkoba memang berefek semengerikan itu kalau dibiarin 🥲

Sakinah Annisa Mariz

Narkoba ini memang menyakitkan, bukan hanya merusak mental dan fisik penggunanya, tapi juga keluarga dan lingkungan. Betapa sedihnya jika ada keluarga yang terkena jerat narkoba ini. Apalagi peredarannya semakin massif dan sulit terlacak polisi. Alhamdulillah ya kak ada Panti Rehabilitasi Narkoba ini, semoga menjadi babak baru bagi kehidupan si Pemakai. Semoga dengan direhab dapat kembali ke kehidupan yang lebih baik

4
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x