Pita Kanker Payudara
Secarik Cerita

Rajin SADARI Bantu Hindari Kanker Payudara Stadium Lanjut

Dari akhir tahun 2016 sampai awal 2019 aku mengalami radang kelenjar getah bening akut. Peradangan itu bukan hanya muncul di baian leher saja tapi sudah mulai menjalar ke bagian paru-paru. Alhasil, setiap bulan aku harus melakukan pemeriksaan rutin ke rumah sakit untuk memantau kondisi radang dan juga pemberian obat-obatan supaya radang tidak semakin menyebar.

Untuk memantau keadaan kelenjar getah bening dalam tubuh, aku juga menjalani USG, rontgen, dan juga Biopsi. Saat-saat antri menunggu giliran rontgen atau biopsi itu, aku sering ketemu dan saling bercerita dengan sesama pasien yang juga menunggu panggilan pemeriksaan.

Pernah suatu kali saat menunggu giliran biopsi, di sebelahku duduk sepasang suami istri yang sudah tua, mungkin usia mereka sekitar 60 tahunan. Awalnya kami bertiga saling diam dan aku melihat tangan si ibu terus memegang payudara sebelah kiri. Lalu aku mendahului menyapa mereka menanyakan mau periksa dengan metode apa dan apa penyakitnya.

Pita Kanker Payudara
Pita Kanker Payudara

Ternyata si ibu didiagnosa kanker payudara dan payudaranya itu mengeluarkan cairan terus sampai pakaiannya basah. Pantas saja si ibu memegangi payudaranya yang sakit dan basah bahkan sampai membasahi jilbabnya.

Cerita punya cerita, awalnya si ibu terjatuh dan puting payudaranya membentur ujung meja makan. Sejak saat itu, luka dan radang akibat benturan itu jadi serius. Sebelumnya, si ibu masih didiagnosa mengidap tumor payudara. Namun semakin parah sampai akhirnya dari skrining lanjutan menunjukkan tumor sudah memasuki kondisi yang ganas dan mengarah ke kanker. Karena itulah dokter merekomendasikan si ibu ke rumah sakit untuk menjalani biopsi.

Kanker Payudara Menjadi Kanker Mematikan Kedua di Indonesia

Bagaimana kelanjutan nasib si ibu tadi, aku tidak tahu lagi. Kebetulan awal 2019 menjadi akhir pemeriksaan rutin yang aku jalani. Setelahnya aku tidak pernah lagi antri menunggu panggilan pemeriksaan dan bertemu pasien-pasien yang senasib.

Aku berharap si ibu tadi (maaf, aku tidak sempat menanyakan namanya) tidak mengalami kanker payudara stadium lanjut. Atau setidaknya kanker dengan stadium yang masih bisa dikendalikan dengan terapi dan obat.

Namun, aku sempat berpikiran juga apakah ibu itu akhirnya meninggal akibat kanker payudara? Kenapa aku berpikiran seperti itu bukannya berharap si ibu panjang umur? Pastinya aku berharap si ibu tadi mengalami kesembuhan dan panjang umur jadi masih ada di tengah-tengah keluarga tercintanya.

Ada fakta yang bikin aku berpikir apakah si ibu tadi akhirnya meninggal karena kanker payudaranya. Berdasarkan sumber Globocan tahun 2020 bahwa kanker payudara itu merupakan kanker nomor dua yang menyebabkan kematian di Indonesia. Bayangkan saja fakta itu hanya untuk cakupan negara Indonesia saja.

Selain menempati urutan kedua sebagai kanker mematikan, kanker payudara bahkan menempati urutan pertama untuk jumlah kasus baru. Dan jumlah kasus baru itu jauh diatas angka kasus baru kanker serviks. Fakta-fakta tersebut seharusnya sudah bisa menyadarkan kita betapa mengerikan ancaman kanker payudara ini terhadap perempuan Indonesia.

SADARI Wajib Dilakukan Untuk Hindari Kanker Payudara

Banyak dari kita yang mungkin sudah tahu tentang gejala kanker payudara. Namun hanya mengetahui saja tidak membantu terhindar dari ganasnya kanker. Dengan mengetahui gejala-gejalanya, seharusnya membantu kita cepat menyadari apabila tubuh memunculkan perubahan yang mengarah pada gejala  kanker payudara.

SADARI merupakan singkatan dari perikSA payuDAra sendiRI, merupakan salah satu metode skrining kanker payudara yang bisa dilakukan sendiri oleh setiap perempuan tanpa perlu bantuan tenaga medis dan juga tanpa perlu datang ke rumah sakit.

Dengan SADARI, gejala awal kanker payudara lebih cepat terdeteksi. Karena menurut pendapat beberapa dokter, untuk kanker dengan stadium rendah masih punya kesempatan sembuh sampai 100% dibanding dengan kanker stadium lanjut.

Melakukan SADARI untuk menemukan gejala aneh pada payudara

Dan kebanyakan, pasien kanker payudara itu ke dokter setelah mengalami gejala  kanker stadium lanjut. Dan hal itu cukup sulit untuk disembuhkan. Bukan hanya konsumsi obat yang banak tapi juga terapi yang dijalani juga cukup berliku untuk mendapat kesembuhan.

Belum lagi kalau sel kanker sudah menyebar ke bagian organ tubuh selain payudara. Apabila hal itu sampai terjadi, ancaman kematian pastinya sudah sangat menghantui.

Itulah sebabnya para dokter sangat menganjurkan setiap perempuan untuk melakukan SADARI setiap selesai masa menstruasi. Dan apabila menemukan benjolan dan gejala-gejala mencurigakan agar segera ke dokter atau rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan gejala tesebut.

Sayangi Keluarga dengan SADARI

Perempuan itu bukan hanya salah satu tulang rusuk dari seorang pria. Namun, saat ini bahkan banyak perempuan juga merupakan tulang punggung sebuah keluarga. Bisa dibayangkan ketika seorang perempuan yang juga merupakan tulang punggung keluarga menderita kanker payudara stadium akhir.

Ancaman kematian dan juga besarnya biaya sudah pasti menghantui seluruh anggota keluarga. Dan ini mejadi beban mental terdalam yang bisa menambah keterpurukan dan memperparah penyakit.

Dari situlah sejak dini perlu memiliki kesadaran yang besar untuk mulai menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah kanker payudara dan juga rutin melakukan SADARI sebagai upaya dini mengetahui tanda dan gejala awal kanker payudara.

Namun jangan berhenti pada tahap SADARI tapi harus melakukan deteksi lanjutan ke dokter atau rumah sakit sehingga pertumbuhan sel kanker dapat ditekan dan dimusnahkan agar tidak menyebar lauas ke organ lain.

Anak masih membutuhkan ibunya bahkan sampai dewasa sekalipun. Suami pun membutuhkan istri untuk mendampinginya membesarkan anak-anak mereka. Bahkan orangtua pun masih membutuhkan anak-anaknya bukan hanya untuk menanggung biaya hidup tapi juga sebagai penjaga dan teman di hari tua mereka.

Teman perempuan, yuk rutin SADARI dan deteksi gejala kanker payudara ke rumah sakit sedini mungkin demi keluarga tercinta.

Referensi :

https://ahcc.co.id/cancer/kanker-payudara

https://www.cancer.gov/types/breast/patient/breast-screening-pdq

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

7 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
mbak avy

semoga lekas sembuh ya mbak
memang kita diwajibkan untuk sering cek up apalagi di daerah kewanitaan
terutama kalau usia semakin lanjut

terima kasih sudah diingatkan mbak….semoga sehat selalu

@nurulrahma

makin ke sini, banyaakk bgt yg kena kanker.
memang sudah seharusnya perempuan rutin lakukan SADARI ya.
Semoga kita semua sehaaatt

gitasarrah

Sadari ini emang terlihat sepele tapi memiliki manfaat penting sekali buat para wanita ya. Makasih udah nulis postingan ini. Jadi reminder buat saya tuk rutin lakukan sadari menjelang menstruasi

Maria G

sebetulnya mudah ya?

lakukan SADARI dan papsmear dengan rutin

agar bisa melakukan tindakan preventif, karena jika udah divonis kanker bakal susah sembuh

Okti

Semakin banyak perempuan yang menyadari akan Sadari ini semoga semakin memperkecil ruang penyakit ini hinggap di jiwa nan mulia seorang puan
Kalau bisa tak kan lagi datang

[…] yang berisiko tinggi. Bagaimana cara memberikan edukasi dan dorongan untuk rutin melakukan sadari atau segera berkonsultasi ke dokter apabila ada gejala-gejala tubuh yang menjurus kepada kanker […]

Rahmah

Memang kita perlu was was dengan penyakit satu ini
Saya pun akan segera memeriksakan kondisi tubuh daripada menyesal kalau misal terlambat

7
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x